Sunday 30 October 2016

Apakah ada Detox Merencanakan penuh untuk Tubuh, Pikiran, dan Jiwa?

Spiritualitas memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari Anda. Jika Anda percaya pada Tuhan, Anda tahu bahwa ada hal-hal tertentu yang Anda harus dan tidak boleh dilakukan. Hidup holistik adalah mendapatkan popularitas lebih hari ini. Ini berarti bahwa seseorang harus hidup sehat dan spiritual.

Orang dengan iman yang kuat kepada Allah mungkin akan mengatakan bahwa hidup sehat bernilai apa-apa jika spiritualitas Anda berada pada titik terendah. Kedua aspek harus selalu pujian satu sama lain untuk mencapai penuh detoksifikasi tubuh.

Kebanyakan orang akan mengatakan bahwa Anda harus menjalani hidup Anda sepenuhnya, dan jadi mengapa tidak mencapai detoksifikasi tubuh penuh? Detox atau detoksifikasi adalah proses untuk menghilangkan semua racun berbahaya yang terkumpul di dalam tubuh. Tubuh, pikiran dan jiwa berjalan beriringan, mengapa? Tubuh tidak akan berfungsi (atau bahkan tidak ada) tanpa pikiran, dan roh.

Ini adalah fakta yang menyedihkan bahwa banyak orang memiliki sedikit waktu untuk merenungkan tentang aspek spiritual hidup mereka. Mereka terlalu sibuk mencari cara untuk tetap sehat, membayar tagihan, membuat lebih banyak uang, dan memenuhi tenggat waktu kerja. Ini mungkin begitu, karena orang punya pilihan. Mereka dapat dengan bebas memilih cara hidup mereka, seperti yang mereka lihat cocok.

Jika Anda ingin memulai hidup holistik, mulai dengan tubuh penuh, pikiran, dan jiwa detoks.

Tubuh memiliki cara alami sendiri detoksifikasi, tetapi jika racun terlalu banyak, itu membutuhkan bantuan. Ada banyak produk detoks yang tersedia hampir di mana saja di dunia.

Produk Detox membantu tubuh dalam proses detoksifikasi membuat Anda merasa lebih direvitalisasi dan energi. Ada juga manfaat lain dari detoksifikasi tubuh termasuk kulit yang lebih sehat dan gerakan usus normal.

Pikiran juga harus menjalani detoksifikasi. Anda harus membebaskan pikiran Anda dari semua pikiran negatif. Ada yang disebut Psychoneurimmunology yang telah ada selama bertahun-tahun sekarang dalam budaya timur; percaya bahwa pikiran dan tubuh terhubung satu sama lain.

Pasien yang menjalani pengobatan ini diajarkan bagaimana untuk fokus pikiran, dan memvisualisasikan mengalir penyembuhan energi ke organ-organ tubuh yang membutuhkan penyembuhan. Jika Anda berhasil dalam melakukan perawatan ini, proses penyembuhan dikatakan bergerak pada tingkat yang lebih cepat. Visualisasi adalah kunci untuk menyatukan pikiran dan tubuh, dan mencapai hasil. Anda hanya dapat melakukan ini jika Anda mendapatkan bantuan dari para profesional yang menjadi semacam ini pikiran detoks. Tentu saja, ada juga jenis lain dari pikiran detoks yang dapat Anda memanfaatkan. Pilih salah satu yang menurut Anda akan bekerja terbaik bagi Anda.

Spiritualitas juga merupakan salah satu aspek dalam kehidupan seseorang yang juga harus diberi perhatian yang sama. Doa adalah bentuk paling akrab menunjukkan spiritualitas. Ini adalah bagian dari hampir semua agama yang ditemukan di setiap bagian dunia.

Tidak ada didirikan ‘benar’ cara untuk berdoa. Bahkan, Anda dapat berdoa di mana saja Anda suka, posisi apapun yang Anda suka, seperti selama itu datang dari hati dan Anda memiliki iman yang mendalam untuk pencipta Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah untuk menemukan cara yang tepat untuk berdoa, salah satu yang akan bekerja terbaik bagi Anda.

Hal ini kemudian memungkinkan untuk mendapatkan penuh tubuh, pikiran, dan jiwa detoksifikasi dan ini adalah cara hanya sederhana. Mendapatkan bantuan profesional dapat sangat membantu Anda dalam mencapai hasil yang nyata dan nyata.

Posted under Detox Tubuh by admin 15.12.2014

Saturday 20 August 2016

Pendiri Universal Healing Tao Dikembangkan Bisa Dikira Bayi atau Remaja

Kalau Anda bertemu dengan Grandmaster saya, Mantak Chia, Anda tidak akan percaya bahwa beliau sudah berusia lebih dari 80 tahun.Alasan pertama karena pada saat Anda berjabatan tangan, atau berpelukan dalam momen-moment pertemuan atau perpisahan, Anda akan kaget mencium aroma atau bau badan seorang bayi.

Benar bau badannya ialah bau badan seorang bayi. Saya tidak berani bertanya kepada master secara langsung sehingga saya tanyakan kepada Senior Instructor Walter Kellenberger.

Walter mengatakan itu karena sang Grandmaster menjaga tubuhnya jernih dan bersih dari berbagai konsumsi, pikiran, perasaan dan bahkan makaan orang dewasa, Jadi tubuhnya masih menganggap dia sebagai seorang bayi, makanya aroma tubuhnya tetap bayi.

Saya memang perlu konfirmasi ini kepadanya, atau kalau tidak kepada Grandmaster Tai Chi yang lain, tetapi paling tidak itulah yang saya dapatkan. Dari bau badannya saja Anda tidak akan percaya beliau sudah berusia 80 tahun lebih.

Hal kedua, bukan hanya bau badannya, tetapi tampak wajahnya sama saja dengan wajah seorang bayi. Silahkan ketik kata "Mantak Chia" atau "Grandmaster Mantak Chia" atau "Universal Healing Tao System" atau "Tao Garden", dan Anda akan lihat wajah beliau yang kelihatan sangat belia. Kalau bukan belia, wajahnya masih belasan tahun.

Saya juga sudah belasan kali bertemu dengan beliau, dari jarak jauh maupun jarak dekat, dalam kelas maupun di luar kelas. Memang beliau tampak masih bayi, masih remaja.

Dalam realitas kehidupan manusia dewasa, apalagi beristeri dua, dan sudah punya banyak cucu dan cicit, kita tidak percaya wajahnya masih belia. Rahasianya apa?

Saya juga telah tanyakan pertanyaan ini kepada Juta Kellenberger, partner dari Walter Kellenberger, dan jawabannya ialah "berpikirlah seperti seorang bayi", "selalu gembira", "berpikir yang sederhana dan yang real ada saat ini" . Dengan kata lain jagnan banyak menghayal, jangan punya banyak mimpi. Kalau mimpi hari ini, ya itu hanya mimpi, hidup ini yang nyata harus bergulir dan berlanjut. Jalani hidup ini sebagaimana adanya. Jalani seperti seorang anak bayi menjalani hidupnya. Ia tidur, bangun, tidak pernah mengingat mimpinya, malahan tidak membedakan mimpi dan realitas. Lapar, haus, makan, minum, lelah lalu tidur, dan bangun lagi. Kalau ada yang tertawa dia tertawa. Kalau lapar atau sakit dia menangis. Dia ada, dia ada di sini, saat ini.

Saya juga pernah baca sebuah artikel dalam bahasa Indonesia, yang menyelaskan cerita tentang seorang nenek berusia 200 tahun lebih. Ada beberapa rahasia disampaikan sang nenek untuk berusia 200 tahun lebih. Nasehat pertama ialah "Jadilah anak kecil dan jalani hidup sebagai anak kecil".

 "Jagalah agar hatimu tetap tenang, duduklah seperti kura-kura, berjalanlah dengan riang seperti merpati dan tidurlah seperti seekor anjing." http://jhonkwano.blogspot.co.id/2016/06/inilah-manusia-tertua-di-dunia-yang.html


Selain dari itu, Grandmaster Mantak Chia juga melakukan kegiatan-kegiatan fisik secara rutin, entah sendiri maupun sambil mengajar.

Ditambah lagi, makanan dan minuman Grandmaster Mantak Chia selalu yang terbaik. Semua makanan beliau tidak pernah direbus, tidak pernah kena air. (saya akan tuils artikel tentang ini nanti).

Pemahaman Orang Papua Tentang "Pikiran dan Penyakit": Kisah Pribadi

Cerita saya ini bicara tentang hubungan antara "pikiran" dan "penyakit" dalam budaya Papua, khususnya di tengah masyarakat Koteka atau Laa-Pago dan Mee-Pago, atau Pegunungan Tengah Papua. Pada suatu hari, di kampung saya, atau lebih tepat di kampung ibunda saya, di Pirime, terjadi sebuah peristiwa menarik. Waktu itu om kandung saya sakit, dan suster orang Bule yang ada di sana menyarankan "Segera diterbangkan ke RSUD Wamena." Akan tetapi si paman dari paman saya belum tiba di tempat. Karena itu mama saya katakan,
"Sabar dulu, adik saya ini omnya belum datang, mereka dua harus luruskan pikiran mereka baru kami dua sama-sama bawa dia ke Wamena'.
Bentrok logika yang luarbiasa dialami oleh si suster Bule, karena dia melihat perempuan Wamena, bagian dari zaman batu ini, yang mau dibantu oleh si Bule, tetapi ditolak, dan alasannya bukan karena barang penting terkait kesakitan. Dia hanya ingin om saya dan omnya luruskan pemikiran-pemikiran yang saling bentrok antara keduanya.

Pertanyaannya, "Kok pemikiran kedua belah pihak terhadap satu sama lain menjadi masalah yang harus diselesaikan demi kesembuhan sebelum diantar ke rumah sakit Wamena".

Cerita kedua, ayah saya seorang pimpinan gereja. Jadi setiap asat orang sakit, selalu saya diberitahu oleh ibuda saya begitu, "Nit ap andi warak me, yabu eri nawi, kat nda-nda nagon, ome aret logonu" (Artinya, kami ada pergi kerja karena ada orang sakit. Kamu jangan pergi jauh dari sini).

Yang dimaksud mama saya dalam cerita pertama tadi ialah "yabu eriyak", untuk "bekerja" dan di dalam pekerjaan itu om saya dengan omnya mengerjakan pikiran-pikrian yang saling menyalahkan atau cekcok di antara mereka. Jadi, pertama-tama, menurut filsafat orang Koteka, pikiran kita harus dibereskan sebelum kita berobat ke dokter medis.

Ini bukan hal aneh, atau hal baru bagi kami,

Orang Koteka percaya, sejak dari nenek-moyang, bahwa segala penyakit fisik yang menimpa kehidupan ini bersumber dari "pikiran" kita, apa yang kita rasakan secara tak kasak mata merupakan sumber dari semua penyakit fisik yang kita alami. Oleh karena itu untuk membawa kesembuhan fisik, kita harus pertama-tama membereskan "pemikiran-pemikiran kita" yang sekiranya menghambat aliran energi secara lancar di dalam hubungan antara kita dengan sesama, atau kita dengan lingkungan kita.

Universal Tao Health System (UHTS) mengajarkan segala sesuatu bersumber dari Chi, yaitu sebuah energi. Kehidupan ini, apa yang nampak ini, jafatraya ini, dibentuk dan ada oleh "chi", yaitu energi yang mengambil tempat, wujud dan bentuk, menempati, menggenapi, memenuhi, menghidupi segenap alam semesta yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat. Chi ini-lah sumber dari segala sesuatu, baik dan tidak baik, sehat dan sakit, hidup dan mati, senang dan sedih, susah dan mudah, gembira dan dukacita, semuanya bersumber kepada chi.

Dengan pemikiran ini,maka sakti penyakit yang kita alami juga bersumber dari pemikiran-pemikiran kita, apa yang ada di dalam benak kita, apa yang kita simpan dalam memori kita. Oleh karena itu, untuk mendatangkan kesembuhan bagi tubuh kita maka kita harus menguras keluar, membuang dan mendaur-ulang dan mengolah pemikiran-pemikiran yang ada menjadi "berimbang" antara positif dan negatif, sehingga menghasilkan keseimbangan dalam tubuh, dan keseimbangan itu akan mendatangkan kesembuhan, sukacita, dan kehidupan.

Kalau saya bandingkan kedua pemikiran ini, yang satu menunjukkan konsep pemikiran yang logis dan sederhana, yang lainnya memberikan contoh konkrit yang mudah kita praktekkan dalam kehidupan kita.

Pada saat kita sakit, atau lemas, atau merasa badan tidak enak, mari kita pertama-tama memeriksa pemikiran kita secara pribadi, terhadpa diri kita, terhadap diri sesama kita di sekeliling kita, dan mari kita bereskan semua pemikiran-pemikiran yang tidak baik, mengolabnya menjadi positif, menjadi sumber kekuatan, dan menjadi sumber semangat.

Rumus yang digunakan dalam UHTS yang telah saya Jhon Yonathan Kwano belajar ialalh lewat Inner Smile dan Six Healint Sounds. Rumus dalam Masyarakat Adat Koteka ialah membicarakan, mendiskusikan, mengekspresikan dan bertukar maaf dan sapa.