Saturday 20 August 2016

Pemahaman Orang Papua Tentang "Pikiran dan Penyakit": Kisah Pribadi

Cerita saya ini bicara tentang hubungan antara "pikiran" dan "penyakit" dalam budaya Papua, khususnya di tengah masyarakat Koteka atau Laa-Pago dan Mee-Pago, atau Pegunungan Tengah Papua. Pada suatu hari, di kampung saya, atau lebih tepat di kampung ibunda saya, di Pirime, terjadi sebuah peristiwa menarik. Waktu itu om kandung saya sakit, dan suster orang Bule yang ada di sana menyarankan "Segera diterbangkan ke RSUD Wamena." Akan tetapi si paman dari paman saya belum tiba di tempat. Karena itu mama saya katakan,
"Sabar dulu, adik saya ini omnya belum datang, mereka dua harus luruskan pikiran mereka baru kami dua sama-sama bawa dia ke Wamena'.
Bentrok logika yang luarbiasa dialami oleh si suster Bule, karena dia melihat perempuan Wamena, bagian dari zaman batu ini, yang mau dibantu oleh si Bule, tetapi ditolak, dan alasannya bukan karena barang penting terkait kesakitan. Dia hanya ingin om saya dan omnya luruskan pemikiran-pemikiran yang saling bentrok antara keduanya.

Pertanyaannya, "Kok pemikiran kedua belah pihak terhadap satu sama lain menjadi masalah yang harus diselesaikan demi kesembuhan sebelum diantar ke rumah sakit Wamena".

Cerita kedua, ayah saya seorang pimpinan gereja. Jadi setiap asat orang sakit, selalu saya diberitahu oleh ibuda saya begitu, "Nit ap andi warak me, yabu eri nawi, kat nda-nda nagon, ome aret logonu" (Artinya, kami ada pergi kerja karena ada orang sakit. Kamu jangan pergi jauh dari sini).

Yang dimaksud mama saya dalam cerita pertama tadi ialah "yabu eriyak", untuk "bekerja" dan di dalam pekerjaan itu om saya dengan omnya mengerjakan pikiran-pikrian yang saling menyalahkan atau cekcok di antara mereka. Jadi, pertama-tama, menurut filsafat orang Koteka, pikiran kita harus dibereskan sebelum kita berobat ke dokter medis.

Ini bukan hal aneh, atau hal baru bagi kami,

Orang Koteka percaya, sejak dari nenek-moyang, bahwa segala penyakit fisik yang menimpa kehidupan ini bersumber dari "pikiran" kita, apa yang kita rasakan secara tak kasak mata merupakan sumber dari semua penyakit fisik yang kita alami. Oleh karena itu untuk membawa kesembuhan fisik, kita harus pertama-tama membereskan "pemikiran-pemikiran kita" yang sekiranya menghambat aliran energi secara lancar di dalam hubungan antara kita dengan sesama, atau kita dengan lingkungan kita.

Universal Tao Health System (UHTS) mengajarkan segala sesuatu bersumber dari Chi, yaitu sebuah energi. Kehidupan ini, apa yang nampak ini, jafatraya ini, dibentuk dan ada oleh "chi", yaitu energi yang mengambil tempat, wujud dan bentuk, menempati, menggenapi, memenuhi, menghidupi segenap alam semesta yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat. Chi ini-lah sumber dari segala sesuatu, baik dan tidak baik, sehat dan sakit, hidup dan mati, senang dan sedih, susah dan mudah, gembira dan dukacita, semuanya bersumber kepada chi.

Dengan pemikiran ini,maka sakti penyakit yang kita alami juga bersumber dari pemikiran-pemikiran kita, apa yang ada di dalam benak kita, apa yang kita simpan dalam memori kita. Oleh karena itu, untuk mendatangkan kesembuhan bagi tubuh kita maka kita harus menguras keluar, membuang dan mendaur-ulang dan mengolah pemikiran-pemikiran yang ada menjadi "berimbang" antara positif dan negatif, sehingga menghasilkan keseimbangan dalam tubuh, dan keseimbangan itu akan mendatangkan kesembuhan, sukacita, dan kehidupan.

Kalau saya bandingkan kedua pemikiran ini, yang satu menunjukkan konsep pemikiran yang logis dan sederhana, yang lainnya memberikan contoh konkrit yang mudah kita praktekkan dalam kehidupan kita.

Pada saat kita sakit, atau lemas, atau merasa badan tidak enak, mari kita pertama-tama memeriksa pemikiran kita secara pribadi, terhadpa diri kita, terhadap diri sesama kita di sekeliling kita, dan mari kita bereskan semua pemikiran-pemikiran yang tidak baik, mengolabnya menjadi positif, menjadi sumber kekuatan, dan menjadi sumber semangat.

Rumus yang digunakan dalam UHTS yang telah saya Jhon Yonathan Kwano belajar ialalh lewat Inner Smile dan Six Healint Sounds. Rumus dalam Masyarakat Adat Koteka ialah membicarakan, mendiskusikan, mengekspresikan dan bertukar maaf dan sapa.

No comments:

Post a Comment